Jum'at, 14 Oktober 2011 , 03:52:00 WIB
RMOL. Reshuffle kabinet memang hak prerogatif Presiden, tapi SBY
mengajak pimpinan parpol koalisi untuk membicarakan perombakan menteri itu.
“Ini membuktikan bahwa Pak SBY bukan tipe pemimpin one man show.
Beliau mau menÂdengarkan banyak pihak sebelum reshuffle
dilakukan,’’ ujar Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul,
kepada Rakyat MerÂdeka, di Jakarta, kemarin.
Kemarin sore, SBY memangil ke Cikeas pimpinan parpol koaÂlisi, yakni
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Golkar
AbuÂrizal Bakrie, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Presiden PKS Luthfi
Hasan Ishaaq, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PPP
SuryaÂdharma Ali.
Ruhut Sitompul selanjutnya mengatakan, selain masukan dari Wapres
Boediono dan pimÂpinan parpol koalisi, Presiden juga meÂnelaah kinerja
menteri berdasarÂkan penilaian UKP4.
“Kinerja menÂteri yang dijaÂdiÂkan acuan dalam perombakan ini. Tapi
tetap memperhatikan parpol koalisi,’’ kata angÂgota Komisi III DPR itu.
Berikut kutiÂpan selengkapnya;
Sebelum SBY memanggil pimÂÂpinan parpol koalisi, PreÂsiden memanggil
calon wakil menteri, ini berarti ada wakil menteri yang diganti ya?
Wakil menteri yang tidak berÂsinergi dengan menteri, saya kira wajar
diganti. Keberadaan wakil menteri itu kan seharusnya menÂdukung
kebijakan menteri. BuÂkan sebaliknya. Bahkan ada wakil menteri yang
kasak-kusuk agar terpilih menjadi menteri. Ini kan kebablasan namanya.
Saya kira wakil menteri seperti ini wajar diganti.
O ya, apa yang disampaikan Presiden SBY kepada Anas UrÂbaningrum?
Pak SBY menyampaikan keÂpada Pak Anas, ada menteri dari Partai Demokrat
yang perlu diÂrolling. Sebab, selama dua tahun ini kurang sesuai
penempaÂtannya.
Siapa itu?
Nantilah Pak SBY yang meÂnyamÂpaikan saat pengumuman dan pelantikan
menteri hasil reÂshuffle kabinet. Tidak etis saya mendahului Pak SBY.
Bagaimana dengan menteri Demokrat yang dikabarkan bermasalah hukum?
Pak SBY selalu mengingatkan apabila sudah terlihat ada fakta dan bukti
hukumnya, Partai Demokrat tidak akan melindungi. Apabila ada menteri
dari partai kami yang dicopot, itu tidak maÂsaÂlah. Sebab, itu hak Pak
SBY. Mengenai penggantinya, tentu keinginan kami seperti partai politik
lain, yaitu digantikan oleh kader partai yang sama.
Kabarnya menteri Partai DeÂmokrat dikurangi, tanggapan Anda?
Menteri kami dikurangi atau ditambah, kami patuh dan taat dengan
kebijakan Pak SBY. Kami tidak mau mencampuri urusan yang masuk dalam hak
prerogatif Presiden. Namun kami tetap memberikan masukan mengenai
kinerja menteri di kabinet, khuÂsusnya menteri dari Partai Demokrat.
Intinya bahwa kinerja menteri dari Partai Demokrat cukup bagus.
Loyalitas menteri dari Partai Demokrat sudah teruji, ini penting demi
mewujudkan proÂgram pemerintah yang pro rakyat.
Apakah Setgab parpol koaÂlisi tetap utuh pasca reshuffle?
Apabila komposisi berubah, partai koalisi harus legowo. Harus diingat,
Pak SBY yang menggunakan pembantunya, dan rakyat di belakang Pak SBY.
Jangan ada lagi yang mengancam dan menakut-takuti Pak SBY agar menteri
Demokrat yang diÂganti. Beliau dekat dengan Tuhan dan tidak ada rasa
takut terhadap ancaman seperti itu. Saya berÂharap semua pihak
menghormati etika politik.
Bukannya Setgab parpol koaÂlisi bisa goyah kalau ada peÂnguÂrangan
jatah menteri?
Ditambah atau dikurangi, koalisi dalam pemerintahan tetap akan solid.
Sebab, kalau ada yang coba-coba mbalelo akan merugikan partainya di
tahun 2014. [rm]
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
No comments:
Post a Comment