Ketika orang bicara tentang madzhab dalam Islam sejarah tidak pernah mengakui jika Indonesia punya madzhab yg patut bisa disetarakan dengan madzhab-madzhab yg berlaku dan muncul pada generasi pertama yg termasuk di dalamnya tabi'ut tabi'in dan generasi ke 2 setelah wafatnya Nabi Muhammad saw. Salah paham dan rancunya paham (fiqh) ummat muslim Indonesia yg mengaku sebagai Ahlus Sunnah wal Jama'ah karena menggeneralisir bahwa semua madzhab yg berasal dari dan eksis di Saudi adalah Wahaby, berbeda dengan madzhab yg lahir dan eksis di luar Saudi. Pada hal keempat madzhab : Hambali, Syafi'i, Hanafi & Maliki adalah cerminan dari upaya sungguh2 atas keulama'an mereka dalam menggali dan napak tilas tilas terhadap kemurni-aslian ajaran Islam yang dibawa dan dilaksanakan Nabi Muhammad saw & 4 Khalifah beliau. Nilai dan timbangan kemadzhaban madzahibul 'arba'ah jelas tidak mungkin bisa disetarakan dengan Islam dan peradaban yg dibawa dan ditegakkan Nabi Muhammad saw serta 4 Khalifah beliau.
Islam dan madzhab Islam yg sah dan dipesan Nabi saw : "Alaikum bisunnati wasunnatil Khulafa'ar Rasyidin 'adldlu 'alaiha binnawajidz - Diwajibkan atas kalian menetapi sunnahku dan sunnah khulafa'ar rasyidin, gigit kuat terhadap (sunnahku dan sunnah khulafa'ar rasyidin dengan gerahammu). Islam, keislaman & system keummatan Ummat Islam yg dipesan dan diwanti-wanti nabi saw serta dipegang teguh dan dilestarikan para sahabat dan tabi'in seperti inilah yg tidak bisa diterima ummat muslim Indonesia juga kebanyakan muslim dunia.
Qomaruddin Hidayat tak lebih dari sarjana yg mengaku muslim dan mengaku sebagai kelompok lingkaran jaringan Islam liberal, klaim sebagai Islam liberal sendiri secara otomatis sudah mencampakkan dirinya sendiri sebagai orang yg tidak patut diposisikan sebagai orang yg menerima prinsip kemadzhaban yg berlaku dalam ummat Islam, apalagi jika diukur dengan standar keislaman yg dimanatkan Nabi Muhammad saw.
Dalam hal keulamaa'an, derajat dan martabat keulama'an masyarakat Indonesia belum bisa disejajarkan dengan keulama'an masyarakat Mesir dan bumi negeri Afrika lainnya, juga di bumi Iraq hingga Pakistan. Oleh karenanya statement anak bangsa Indonesia yg kebetulan bernama Qomar atau sejenisnya, tentang madzhab Islam Indonesia jelas tak mungkin bisa diterima oleh bangsa atau masyarakat muslim dunia mana pun. Ini bicara tentang Islam bung Item, bukan bicara demokrasi dan liberalisme Islam, apalagi ala Indonesia……
Pak Umar, coba jelaskan apa yg salah dengan tulisan Prof Komaruddin Hidayat itu? Kasih jelas ke saya. Siapa tau saya berubah pikiran.
Jangan kaya Satriyo dan Leo Aritonang. Mereka nggak bisa mikir atau berargumentasi. Bisanya cuma mencela gagasan atau pendapat orang.
Pak Umar Abduh mau masuk kelas seperti Satriyo dan Leo juga?
Milis ini bisa dipake buat diskusi, tukar pendapat dan isi pikiran. Kalo cuma buat maki2 dan mencela, bikin aja milis sendiri dgn nama : "Mencela ala Islam". Pasti Satriyo dan Leo bahagia jadi membernya :)
Sayang dong kepakaran dan keilmuan pak Umar..
Al Item
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: Umar Abduh <umarabduh@gmail.com>Sender: koran-digital@googlegroups.comDate: Sat, 15 Oct 2011 23:35:54 +0700ReplyTo: koran-digital@googlegroups.comSubject: Re: [Koran-Digital] Re: KOMARUDDIN HIDAYAT: Islam Mazhab Indonesiamungkin yg dimaksud all item = semua serban hitam, hati, pikiran & kelakuan serta pahamnya pun hitam ?
2011/10/15 Leo Aritonang <pejantang@gmail.com>
Jelas Al Item ini bukan orang yang mengerti tentang Islam.....Dimatanya Islam = Arab ha3...ngak usah dilayanin lah si Al Item ini.Nama depan pakai Al Al segala, ...maksudnya apa???.....anda dari Arab juga...hehehehehe..--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
No comments:
Post a Comment