Pages

Sunday, October 16, 2011

[Koran-Digital] Mereka bukan Negarawan

BAGI pengamat politik Universitas Indonesia Iberamsjah, terbongkarnya
paraktik mafi a anggaran di DPR tinggal menunggu waktu saja. Ia mendukung
berdirinya posko P2MA karena dengan demikian, rahasia umum bahwa DPR
merupakan sarang mafi a kian jelas. Ini adalah momen yang tepat
membongkar praktik mafi a yang merugikan bangsa dan negara.

Iberamsjah menilai, terkuaknya beberapa modus dan praktik nyata mafi a
anggaran menggambarkan wajah DPR makin berantakan. "Setelah era
reformasi, wajah DPR sebetulnya lebih buruk. Mafi a anggaran dulu di
zaman Soeharto biasanya terpusat di eksekutif.

Malah sekarang menjadi-jadi hingga beberapa partai politik memanfaatkan
kekuasaan di banggar untuk mengeruk kekayaan. Permainan pengerukan
anggaran sangat terbuka dan sistematis," jelasnya, akhir pekan lalu.

Masalah yang melilit lembaga wakil rakyat itu, kata Guru Besar FISIP UI
tersebut, sudah sangat kompleks. Itu terkait dengan moralitas yang
rendah hingga penegakan hukum yang tumpul. "Saya rasa, kalau posko P2MA
mempunyai bukti yang cukup kuat, serahkan buktibukti mafi a anggaran ke KPK.

KPK harus didorong untuk tidak mendiamkan kasus-kasus tersebut," paparnya.

Ia pesimistis persoalan mafi a anggaran akan tuntas melalui mekanisme
internal di lingkungan dewan. Sebab, jaringan mafi a anggaran di DPR itu
saling bersekongkol, tahu sama tahu antara pimpinan dan anggota. Kalau
anggota DPR ingin institusi tersebut bersih dan kembali dipercayai
publik, harus ada orang yang berani di internal bersuara dan tekanan
publik.

"Mereka itu bukan negarawan. Beberapa di antaranya menjadi anggota DPR
untuk mencari harta, entah untuk diri sendiri. Tapi, kebanyakan karena
perintah partai." (*/P-2)

http://anax1a.pressmart.net/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2011/10/17/ArticleHtmls/Mereka-bukan-Negarawan-17102011005021.shtml?Mode=1

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

No comments: