Pages

Sunday, October 16, 2011

[Koran-Digital] Misteri Sambungan 112

Layanan sambungan darurat polisi sudah tak berfungsi. Telkom bilang semua normal. Bagian Pertama dari Dua Tulisan

Kadang yang terdengar nada tulalit. Kadang sambungan masuk, tapi tak terjawab.
Atau kalaupun langsung terjawab, yang terdengar hanyalah informasi bahwa sambungan sedang sibuk. Layanan sambungan darurat kepolisian yang bernomor pendek, 112, memang sudah tidak bisa dipakai.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar pernah mengatakan bahwa hotline kepolisian belum dimanfaatkan dengan optimal. Ia tidak tahu apa penyebabnya. “Itu Markas Besar Kepolisian RI yang tahu,“ katanya.

Djafar sendiri mengakui, jika hotline berfungsi baik, masyarakat tentu lebih mudah menjangkau polisi. Terlebih saat ada yang mengalami kejadian nahas atau tengah berada di bawah ancaman penjahat. Dia merujuk contoh kasus kejahatan di dalam angkot.
“Kalau nomornya singkat kan mudah nempel di kepala,“ujarnya.

Ketika Markas Besar Kepolisian RI dihubungi, ternyata mereka juga tak dapat menjelaskan meng apa pusat aduan darurat kepo lisian dengan nomor 112 tak berfungsi. Ke pala Biro Pene rangan Masyara kat Polri, Briga dir Jenderal Ketut Untung Yoga Ana, mengatakan masa lah nomor 112 harus ditanyakan ke PT Telkom sebagai pe nyedia sambungan.

“Kalau telepon ru sak tanya ke siapa? Ya ke Telkom,“ ujarnya, Jumat lalu.

Ketut mengatakan, di Markas Besar Polri, ada sebuah ruangan yang sedianya digunakan khusus untuk melayani pengadu an masyarakat di nomor 112. Namun, lantaran sambungan rusak, personel di sana dipindah ke tempat lain.

Kondisi itu sama persis dengan yang terjadi di ruang call center di Markas Polda Metro Jaya. Di sana, seluruh komputer layar datar dan telepon--yang jumlahnya belasan--diam. Pernah ada tiga personel polisi di dalamnya, duduk berimpit di satu sudut, tapi mereka bermain Winning Eleven, game sepak bola.

Selebihnya sepi dan kebanyakan gelap. “Sejak rusak, memang banyak yang dipindahtugaskan. Ke reserse atau ke tempat lain,“ kata salah satu penjaganya.

Anehnya, polisi bilang rusak, tapi PT Telkom menyatakan semua normal. Head of Corporate Communication and Affair PT Telkom, Eddy Kurnia, mengungkapkan tak terdeteksi adanya gangguan pada sambungan darurat kepolisian di nomor 112.

Dia menjelaskan, terkait dengan sambungan 112, Telkom sebatas menyediakan layanan telepon.
Adapun peralatan dan sistem lain mesti disediakan oleh kepolisian sendiri, seperti private branch exchange (PBX), contact center, dan operator.

“Layanan tersebut tidak beda dengan layanan biasa. Kecuali Polri meminta layanan yang sifatnya khusus, misalnya outsourcing, agen, dan lain-lain,“ ujarnya lewat surat elektronik pada Jumat malam.

ANANDA BADUDU | ADITYA | WURAGIL Terkait Penyimpangan Anggaran?
engamat kepolisian, Bambang P Widodo Umar, mendorong ke polisian meneliti lebih dalam penyebab rusaknya sambungan darurat kepolisian 112. Termasuk dari segi anggaran.

Kepolisian, menurut dia, harus meneliti antara anggaran yang disalurkan untuk pemeliharaan dan realisasi di lapangan. “Kalau tidak, sama artinya ada kemungkinan korupsi,“ kata Bambang kemarin.

Tapi, lebih dari itu, Bambang menyayangkan tak berfungsinya sambungan 112. Dia setuju sambungan tersebut merupakan sarana yang baik yang memudahkan masyarakat berhubungan dengan kepolisian. “Kalau polisi sudah canangkan sambungan tersebut untuk kepentingan publik, harus dipelihara,“ ujarnya.

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian itu mengungkapkan, anggaran pemeliharaan di kepolisian sering kali bermasalah. Polisi, menurut Bambang, dikenal lemah dalam hal penganggaran pemeliharaan, berkebalikan dengan penganggaran pengadaan.

Karena itu, ia mendorong kepala kepolisian daerah beserta inspektur pengawasan daerah mendalami lebih lanjut ihwal anggaran pemeliharaan tersebut. Kepala kepolisian daerah, kata dia, harus meneliti kebenaran pencairan anggaran.
“Jangan diam saja kalau ada yang tidak jalan,“ ucapnya. ANANDA BADUDU

http://epaper.korantempo.com/PUBLICATIONS/KT/KT/2011/10/17/ArticleHtmls/Misteri-Sambungan-112-17102011141008.shtml?Mode=1

No comments: