Pages

Sunday, October 16, 2011

[Koran-Digital] MEMBURU PARTIKEL TUHAN

Ratusan fisikawan di Labo- ratorium CERN menarget- kan pencarian
partikel Higgs Boson selesai tahun depan. Mereka mengha- rapkan ada
fisika baru.
Dua pekan lalu, Kota Jenewa menjadi tempat pertemuan ilmuwan fisika yang
membahas soal masa depan eksperimen pencarian partikel Tuhan. Mereka
berasal dari tiga lembaga penelitian partikel paling prestisius di dunia.

Hari terakhir, pejabat dari tiga pusat penelitian itu menggelar
konferensi pers."Tahun depan, saya bisa pastikan partikel Higgs Boson
ada atau tidak,"kata Direktur Jenderal European Organization for Nuclear
Research (CERN) Rolf Heuer, Jumat pekan lalu. Dia optimistis karena CERN
merupakan satu-satunya laboratorium yang bisa menyibak misteri partikel ini.

Adalah peraih Nobel Fisika, Leon Lederman, yang secara berseloroh
menyebut Higgs Boson sebagai partikel Tuhan. Sebab, kata dia, partikel
ini memegang posisi kunci di alam semesta, mirip konsepsi manusia akan
Tuhan. Pada 1993, Lederman menulis buku populer berjudul The God
Particle: If the Universe Is the Answer, What Is the Question?.

Pernyataan Heuer merupakan manifestasi dari semangat fisikawan untuk
menemukan partikel sejak 1970-an. Dua opsi yang menjadi perdebatan
hangat adalah apakah CERN membutuhkan peralatan baru untuk menangkap
jejak partikel Higgs atau justru mengganti seluruh komponen mesin
pemercepat partikelnya.

Konsep partikel Tuhan pertama muncul ketika fisikawan merampungkan
penyusunan teori yang menjelaskan tentang sifat seluruh materi di dunia.
Jerih ribuan fisikawan yang bekerja selama puluhan tahun sampai pada
sebuah teori yang disebut model partikel standar.

Model ini menyebutkan, jika benda dihancurkan hingga ukuran terkecil,
akan terdapat 16 partikel elementer. Beberapa partikel mendasar
ini—misalkan elektron, foton, dan quark—sudah cukup populer di telinga.
Sedangkan partikel lain, meski kalah populer, tetap menjadi fondasi
paling dasar sebagai penyusun seluruh materi. Eksperimen selama empat
dekade setelahnya mengkonfirmasi keberadaan 16 partikel ini.

Meski mampu menerangi dunia fisika partikel, model standar menyisakan
awan kelabu yang menggelayut di langit. Partikel proton dan neutron yang
berada di inti atom ternyata tersusun oleh kombinasi varian partikel
quark yang senantiasa bergerak. Berdasarkan persamaan E = mc 2 , yang
digagas Albert Einstein, energi ini setara dengan besar massa tertentu.
Fisikawan berharap seluruh massa inti atom disumbangkan oleh energi
quark tersebut.

Namun kenyataannya tidak de
mikian. Eksperimen menunjukkan bahwa energi quark masih terlalu kecil
sehingga hanya menyumbang 5 persen dari massa atom. Sedangkan 95 persen
sisa massa hilang tak tentu rimbanya. Bagaimana mungkin model partikel
paling sakti gagal menjelaskan keberadaan massa di inti atom? Menurut
fisikawan partikel dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Laksana Tri
Handoko, massa yang tak terungkap ini menimbulkan guncangan besar bagi
fisikawan."Ini bolong besar dalam model partikel standar,"ujar Handoko
kepada Tempo, Kamis pekan lalu.

Tiga kelompok fisikawan partikel secara terpisah mencari pemecahan
masalah ini pada paruh awal 1960-an. Mereka memunculkan solusi yang
melibatkan medan seragam di seluruh alam semesta bernama medan Higgs.
Partikel yang bergerak di medan tersebut akan melambat, seolah
mengumpulkan massa, sekaligus menghasilkan partikel Higgs Boson yang
berukuran sangat kecil, yaitu 10^(-18) meter atau satu triliun kali
lebih kecil ketimbang rambut manusia.

Selama tiga tahun beroperasi, LHC belum menemukan bukti keberadaan
partikel Higgs.Target Direktur Jenderal CERN, yang me
nyatakan 2012 sebagai masa pembuktian keberadaan partikel Tuhan, bisa
saja tercapai. Namun Handoko mengingatkan, jika partikel Tuhan
benar-benar ada, seharusnya partikel elementer ini sudah ditemukan di
mesin Tevatron. "Semua tempat persembunyian sudah diperiksa, tapi
partikel Tuhan tak kunjung ditemukan. Saya pesimistis partikel itu
ada,"kata dia.

Juli lalu, CERN sempat mengumumkan bahwa partikel Higgs mungkin
ditemukan pada massa 120-140 GeV. Sedangkan pada September lalu Compact
Muon Solenoid, salah satu detektor LHC, mengindikasikan partikel Higgs
memang ada. Namun temuan tersebut belum sampai pada kesimpulan akhir
akan eksistensi partikel Tuhan.

Meski belum mencapai keberhasilan, semangat fisikawan CERN tak pernah
surut. Suharyo Sumowidagdo, fisikawan Indonesia satu-satunya yang
terlibat dalam eksperimen LHC, kepada Tempo, Sabtu lalu, menyatakan
ratusan fisikawan terus menanti kemunculan partikel Tuhan dari bilik
Compact Muon Selenoid milik LHC yang mampu mengamati peristiwa tabrakan
berenergi paling tinggi yang bisa diciptakan manusia."Semangat kami
masih menggebu-gebu,"ujar Haryo.

Jika partikel Tuhan benar-benar ada, fisikawan berhasil mengumpulkan
kepingan terakhir dalam model partikel standar. Namun pekerjaan tak akan
berhenti di sana.

Dalam beberapa tahun berikutnya, percobaan terus diulang untuk mencari
tahu karakteristik penting partikel Tuhan, yaitu massanya.

Untuk itu, diperlukan sekurangkurangnya 1 miliar peristiwa tabrakan atau
setara dengan 5 tahun waktu operasional.

Sebaliknya, jika partikel Tuhan tak ada, fisikawan teori sudah
menyiapkan berbagai konsep yang mampu menjelaskan balok dasar alam
semesta. Menurut Handoko, beberapa teori yang siap menjadi alternatif
adalah teori dimensi ekstra dan teori technicolor. Teori alternatif ini
pun membutuhkan eksperimen terpisah untuk membuktikan kebenarannya.

CERN, sebagai laboratorium tunggal yang bisa menyibak misteri massa yang
hilang, merasa memiliki senjata terbaik untuk memburu partikel Tuhan.
"Fisikawan sampai di tepi ketidaktahuan. Kini semuanya adalah fisika
baru,"ujar fisikawan CERN, Guido Tonelli, kepada Dailymail. ● ANTON WILLIAM


http://epaper.korantempo.com/PUBLICATIONS/KT/KT/2011/10/17/ArticleHtmls/ILMU-ALAM-MEMBURU-PARTIKEL-TUHAN-17102011013012.shtml?Mode=1

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

No comments: