Re: [Koran-Digital] Caleg Harus Laporkan Dana Kampanye

Teriakan-teriakan yang kian membosankan, mulai dari:
Calon dan pejabat negara harus melaporkan kekayaannya (sebelum dan sesudah
menjabat) --> dan ternyata banyak yang mangkir tanpa sanksi yang tegas;
Parpol harus melaporkan secara transparan uang yang didapat untuk kampanye
dan untuk proses pemilu lainnya --> ini juga tidak pernah ditaati tanpa
sanksi yang jelas;
Sekarang caleg yang harus melakukan itu --> itupun diyakini tidak ada sanksi
yang tegas.
Masih akan diteriakkan apalagi?
Undang-undang dengan segala sanksinya tidak pernah dilaksanakan dengan
tegas, jelas, dan tanpa pandang bulu.
salam-edy

--------------------------------------------------
From: "Koran Digital" <korandigital@gmail.com>
Sent: Friday, October 14, 2011 8:57 AM
To: <koran-digital@googlegroups.com>
Subject: [Koran-Digital] Caleg Harus Laporkan Dana Kampanye

> Caleg Harus Laporkan Dana Kampanye PDF Print
> Friday, 14 October 2011
> JAKARTA – Ikatan Akuntan Indonesia mendesak agar DPR memasukkan pasal yang
> mengatur kewajiban calon legislatif (caleg) melaporkan penerimaan dan
> pengeluaran dana kampanyenya.
>
> Juru Bicara IAI Cris Kuntadi mengungkapkan, RUU Perubahan atas UU No
> 10/2008 tentang Pemilu harus memberikan ketegasan agar semua keuangan
> terkait kampanye caleg transparan, akuntabel, dan taat asas. "Usulan ini
> kami anggap penting agar nanti pemilu melahirkan anggota Dewan yang
> memiliki komitmen besar dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan
> kredibel," kata Cris saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Panitia
> Khusus (Pansus) RUU Pemilu di Gedung DPR, Jakarta,kemarin.
>
> Wakil Ketua Pansus RUU Pemilu Saan Mustopa sepakat dengan usulan
> tersebut.Menurut dia, UU ke depan memang harus mengedepankan transparansi.
> "Kalau misalkan dulu masih banyak sumbangan yang mengatasnamakan hamba
> Tuhan, nanti harus jelas namanya. Ini untuk politik,bukan di majelis
> taklim jadi lebih baik yang transparan, "ungkapnya.
>
> Dia juga berharap tidak hanya transparansi yang diatur dalam UU Pemilu,
> tapi juga batasan maksimal dana untuk kampanye.Jikatidakdilakukan
> pembatasan maksimal, selalu ada peluang dan kesempatan untuk melakukan
> politik uang. rahmat sahid
>
> http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/435688/
>
> --
> "One Touch In BOX"
>
> To post : koran-digital@googlegroups.com
> Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
>
> "Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius
> Syrus
>
> Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
> - Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
> - Hindari ONE-LINER
> - POTONG EKOR EMAIL
> - DILARANG SARA
> - Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan
> atau Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini
> -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
> "Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi
> perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." --
> Otto Von Bismarck.
> "Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di
> belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.