Re: [Koran-Digital] EDITORIAL Masuknya Bos Media ke Partai

Ya, seakan-akan suci.
Padahal, terang-benderang ybs jendral paling lugu. Gak heran
kalau psikogramnya menunjukkan kualitas 'staff'.

Di era Gus Dur dia digeser dari posisi Mentamben (barangkali
ketauan sama GD bahwa cita-cita si jendral cuma pengin jadi
dirut Pertamina, bukan menteri) ke posisi Menkopolhukam yang
lebih kurang ada cocoknya dengan kepangkatan yang disandangnya.

Tak dinyana, di era MS jabatan Menkopolhukam itu pun
dijalankannya dengan amat lugu. Terutama dengan mengirim
40 ribu orang bersenjata lengkap ke Aceh untuk menumpas GAM.
Lebih lugu lagi, sebagai presiden dia mengutus wakilnya
berunding soal separatisme ini dengan warganegara Swedia..

Bagusnya sang wakil pandai berunding sehingga hasilnya bisa
menghentikan pertumpahan darah antar-sesama anak negeri.
Tapi ya jadi lucu ketika dia justru gak berbunyi (boro-boro
mengirim pasukan) saat perbatasan negara diganggu orang luar.

Sebaiknya Menseskab berpikir keras bagaimana media
menyampaikan bunyi keprihatinan soal ini.

--- baswati <baswati@...> wrote:

> Ada lagi yang lebih asyik......
>
> yaitu soal perbatasan yang lagi hangat.
>
> Kok seakan-akan SBY ini suci.....
>
> Padahal dia ini pernah menajdi Menkopolhukan, pernah menjadi
> presiden 5 tahun dan kini preswdien ke dua. Lha kok seakan-akan
> amsalah baru muncul sekarang. Kepriben itu ?
>
>
> ajeg wrote:
>
> > Ya, asik.
> > Kesempatan untuk ngatur wartawan...
> >
> > --- baswati <baswati@...> wrote:
> >
> > > Bukannya CT juga sudah menjadi topnya DEN Bos ?
> > >
> > > Bakal asyik tuh, pers gosip dapat umpan
> > >
> > > ajeg wrote:
> > > > SBY tak mau ketinggalan. Setelah mengeluh sering "digebuki"
> > > > Metro-TV & TV-One, kemarin dia memanggil boss Trans-TV
> > > > diantara calon menteri lainnya, ke Cikeas.

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.