Pages

Sunday, October 16, 2011

Re: [Koran-Digital] Re: KOMARUDDIN HIDAYAT: Islam Mazhab Indonesia

Item berubah pikiran? Kiamat kali ..! Hehe

Sabar tem gw cuma guyon!

Kalo lo emang mau serius, ga usah emosi menanggapi ketidaksetujuan orang. Lo nuduh gw macem macem, padahal dg lo nuduh gt lo juga uda masuk ke hal yang lo ga suka. So? Maling teriak maling kan namanya?

Gini aja, kalo lo emang serius mau belajar Islam, dan gw juga masih belajar, ya ayo belajar; selalu posisikan sanggahan itu dengan sikap pembelajaran. Jangan blom apa-apa lo udah kasih mitraliur label dan cap yang aneh aneh, lah kapan lo mau belajar?

Ga siap dengan model diskusi gaya gw? Ga usah ribut demokrasi! Terima aja keragama cara orang beropini dan jangan terjebak pada balutan tapi lo lupa dan ga fokus sama isi.

Oke Tem ...! Pis bro ... der! :)

2011/10/17 zhidayat@gmail.com <zhidayat@gmail.com>
jadi pingin iseng tanya, gimana bung item jadi berubah pikiran gak? :)
bilang-bilang ya. saya cuma tanya aja kok.

zul

On Oct 16, 7:52 pm, Umar Abduh <umarab...@gmail.com> wrote:
> Ketika orang bicara tentang madzhab dalam Islam sejarah tidak pernah
> mengakui jika  Indonesia punya madzhab yg patut bisa disetarakan dengan
> madzhab-madzhab yg berlaku dan muncul pada generasi pertama yg termasuk di
> dalamnya tabi'ut tabi'in dan generasi ke 2 setelah wafatnya Nabi Muhammad
> saw. Salah paham dan rancunya paham (fiqh) ummat muslim Indonesia yg mengaku
> sebagai Ahlus Sunnah wal Jama'ah karena menggeneralisir bahwa semua madzhab
> yg berasal dari dan eksis di Saudi adalah Wahaby, berbeda dengan madzhab yg
> lahir dan eksis di luar Saudi. Pada hal keempat madzhab : Hambali, Syafi'i,
> Hanafi & Maliki adalah cerminan dari upaya sungguh2 atas keulama'an mereka
> dalam menggali dan napak tilas tilas terhadap kemurni-aslian ajaran Islam
> yang dibawa dan dilaksanakan Nabi Muhammad saw & 4 Khalifah beliau. Nilai
> dan timbangan kemadzhaban madzahibul 'arba'ah jelas tidak mungkin bisa
> disetarakan dengan Islam dan peradaban yg dibawa dan ditegakkan Nabi
> Muhammad saw serta 4 Khalifah beliau.
>
> Islam dan madzhab Islam yg sah dan dipesan Nabi saw : "Alaikum bisunnati
> wasunnatil Khulafa'ar Rasyidin 'adldlu 'alaiha binnawajidz  - Diwajibkan
> atas kalian menetapi sunnahku dan sunnah khulafa'ar rasyidin, gigit kuat
> terhadap (sunnahku dan sunnah khulafa'ar rasyidin dengan gerahammu). Islam,
> keislaman & system keummatan Ummat Islam yg dipesan dan diwanti-wanti nabi
> saw serta dipegang teguh dan dilestarikan para sahabat dan tabi'in seperti
> inilah yg tidak bisa diterima ummat muslim Indonesia juga kebanyakan muslim
> dunia.
>
> Qomaruddin Hidayat tak lebih dari sarjana yg mengaku muslim dan mengaku
> sebagai kelompok lingkaran jaringan Islam liberal, klaim sebagai Islam
> liberal sendiri secara otomatis sudah mencampakkan dirinya sendiri sebagai
> orang yg tidak patut diposisikan sebagai orang yg menerima prinsip
> kemadzhaban yg berlaku dalam ummat Islam, apalagi jika diukur dengan standar
> keislaman yg dimanatkan Nabi Muhammad saw.
>
> Dalam hal keulamaa'an, derajat dan martabat keulama'an masyarakat Indonesia
> belum bisa disejajarkan dengan keulama'an masyarakat Mesir dan bumi negeri
> Afrika lainnya, juga di bumi Iraq hingga Pakistan. Oleh karenanya statement
> anak bangsa Indonesia yg kebetulan  bernama Qomar atau sejenisnya, tentang
> madzhab Islam Indonesia jelas tak mungkin bisa diterima oleh bangsa atau
> masyarakat muslim dunia mana pun. Ini bicara tentang Islam bung Item, bukan
> bicara demokrasi dan liberalisme Islam, apalagi ala Indonesia……
>
> Pada 15 Oktober 2011 23:52, item keren <ite...@gmail.com> menulis:
>
>
> > **
> > Pak Umar, coba jelaskan apa yg salah dengan tulisan Prof Komaruddin Hidayat
> > itu? Kasih jelas ke saya. Siapa tau saya berubah pikiran.
>
> > Jangan kaya Satriyo dan Leo Aritonang. Mereka nggak bisa mikir atau
> > berargumentasi. Bisanya cuma mencela gagasan atau pendapat orang.
>
> > Pak Umar Abduh mau masuk kelas seperti Satriyo dan Leo juga?
>
> > Milis ini bisa dipake buat diskusi, tukar pendapat dan isi pikiran. Kalo
> > cuma buat maki2 dan mencela, bikin aja milis sendiri dgn nama : "Mencela ala
> > Islam". Pasti Satriyo dan Leo bahagia jadi membernya :)
>
> > Sayang dong kepakaran dan keilmuan pak Umar..
>
> > Al Item
>

--
"One Touch In BOX"

To post  : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : -  Gunakan bahasa yang baik dan santun
                -  Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
                -  Hindari ONE-LINER
                -  POTONG EKOR EMAIL
                -  DILARANG SARA
               -  Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
                  Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda.              -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.



--
Satriyo

"Don't be so quick to judge, you never know when you might just find yourself walking in that person's shoes"

--
"One Touch In BOX"
 
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
 
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
 
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

No comments: