Pages

Sunday, October 16, 2011

[Koran-Digital] Ada 100 Bocah RI di Penjara Dewasa Australia

Ada 100 Bocah RI di Penjara Dewasa Australia
"Tak ada satu pun anak di dunia ini yang pantas berada di penjara orang
dewasa."
Senin, 17 Oktober 2011, 09:01 WIB
Elin Yunita Kristanti
Ilustrasi tahanan (Reuters)
BERITA TERKAIT

* Toilet Rusak, ABG Australia Minta Pindah
* Menlu: Australia Harus Hormati Hukum RI
* PM Australia Janji Pulangkan ABG Kasus Ganja
* Menlu Rudd Menelepon Ayah Bocah Tahanan Bali
* Ditahan Di Bali, Bocah Australia Depresi

VIVAnews -- Aktivis hak asasi manusia mengungkap keberadaan 100 bocah
laki-laki yang disel di penjara dewasa di Australia. Mereka terlibat
kasus penyelundupan manusia.

Diduga bocah-bocah itu dipekerjakan sebagai awak di kapal yang
mengangkut pendatang haram dari Indonesia ke Australia.

Advokat Australia, Edwina Lloyd mengatakan, sebagian besar bocah
tersebut berasal dari desa kecil, yang tak mengenal sertifikat
kelahiran. Tak adanya bukti dokumen ini menyulitkan proses identifikasi,
apakah mereka termasuk dewasa atau di bawah umur.

Lloyd meminta Kepolisian Australia (AFP) melakukan tindakan lebih untuk
memperlakukan para bocah sesuai haknya, sebagai anak-anak. "Tak ada satu
pun anak di dunia ini yang pantas berada di penjara orang dewasa," kata
dia seperti dimuat Australia Network News, Senin 17 Oktober 2011.

"Polisi harus menggunakan sumber daya yang mereka miliki untuk mengontak
keluarga para bocah itu di Indonesia. Untuk memperoleh pernyataan di
bawah sumpah atau bukti lain soal usia mereka."

Keberadaan anak-anak Indonesia di penjara Australia mencuat pasca kasus
penahanan tiga remaja di bawah umur asal Pulau Rote, Indonesia terkuak.
Mereka adalah Ako Lani anak yatim piatu berusia 16 tahun, Ose Lani
berusia 15 tahun, dan John Ndollu 16 tahun. Ketiganya kini telah dibebaskan.

Seperti diketahui kasus serupa juga terjadi di Indonesia. Di mana
seorang ABG Australia berusia 14 tahun ditangkap saat membawa ganja.

Isu penangkapan bocah tersebut menarik perhatian publik Australia --
yang khawatir bocah itu di penjara di sel bersama orang-orang dewasa.

Pemerintah Negeri Kanguru pun menganggap kasus itu sangat serius.
Menteri Luar Negeri, Kevin Rudd langsung memerintahkan Dubes Australia
di Indonesia, Greg Moriarty, terbang ke Denpasar untuk mengurus kasus ini.

Tak hanya itu, PM Julia Gillard pun ikut turun tangan. Ia berjanji akan
memulangkan remaja yang ditahan itu. PM wanita pertama di Australia itu
bahkan telah menelepon langsung ayah remaja itu. (sj)
• VIVAnews

http://us.nasional.vivanews.com/news/read/256074-ada-100-bocah-ri-di-penjara-dewasa-australia

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

No comments: