Pages

Sunday, October 16, 2011

[Koran-Digital] Bernapas Dekat Lumpur

Sulastri bersama dua anaknya tetap bertahan tinggal di lokasi yang hanya
berjarak 200 meter dari tanggul lumpur Lapindo. Mereka tak sendiri. Lima
keluarga di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo,
juga hidup "bersahabat"dengan gas metana. Gas dari perut bumi yang
keluar bersamaan dengan semburan lumpur Lapindo ini sungguh menyengat
kulit dan menyesakkan dada. Bahkan, jika hujan tiba, rumahnya selalu
kebanjiran."Air bisa sampai setinggi pinggang,"kata Sulastri kemarin.

Rumah Sulastri berada di depan Kali Ketapang, yang selalu meluap saat
musim hujan.

Hingga kini, ia menuntut agar lahannya seluas 480 meter persegi dan
bangunan rumah 75 meter persegi mendapat ganti rugi sepantasnya. Hingga
kini, ada 18 berkas kepemilikan tanah dan bangunan milik korban lumpur
Lapindo yang belum mendapatkan ganti rugi.

"Total ganti rugi mencapai Rp 600 juta. Kami belum dapat apa pun,"ujarnya.

Menurut Sulastri, asetnya telah diverifikasi oleh tim dari Badan
Penanggulangan Lumpur Lapindo. Namun PT Minarak Lapindo Jaya, perusahaan
milik kelompok bisnis Bakrie yang bertugas membayar ganti rugi, menolak
membayar. Sulastri meminta agar harga tanah yasan atau tanah darat
miliknya dibeli Rp 1 juta per meter persegi."Dewa penolong

apanya? Dia gagal menuntaskan lumpur, bagaimana akan memimpin
rakyat?"katanya.

Selain Sulastri, sejumlah korban lumpur lain juga menjerit.

Mereka yang berada di peta terkena dampak menyatakan pembayaran ganti
rugi macet sejak tujuh bulan lalu. Seharusnya PT Minarak Lapindo Jaya
mengangsur setiap bulan Rp 15 juta.

"Pembayaran selalu terlambat, sekarang macet,"kata Sutrisno, korban
lumpur asal Kedungbendo, Tanggulangin. ● EKO WIDIANTO

http://epaper.korantempo.com/PUBLICATIONS/KT/KT/2011/10/17/ArticleHtmls/Bernapas-Dekat-Lumpur-17102011006014.shtml?Mode=1

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

No comments: