Pages

Sunday, October 16, 2011

Re: Buat Item: Identitas Indonesia ... :) Re: [Koran-Digital] KOMARUDDIN HIDAYAT: Islam Mazhab Indonesia

Males Tem ... swear deh.
Musuh lain yang lebih worth it aja deh yang minat saya hadapi biar ga mubazir :)

2011/10/14 item keren <itemic@gmail.com>

Trus apa, Satriyo?

Apa yg berbeda dari tulisan yg anda posting dengan tulisan Prof. Komaruddin Hidayat. Show me..

Then show me your genuine thought. Kecuali anda cuma mau ngajak "perang artikel" lawan saya.

Al Item

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: satriyo <satriyo.boedi@gmail.com>
Date: Fri, 14 Oct 2011 10:02:36 +0700
Subject: Buat Item: Identitas Indonesia ... :) Re: [Koran-Digital] KOMARUDDIN HIDAYAT: Islam Mazhab Indonesia

Loh kalo ngawur yang katakan ngawur ... Qul li al-Haq walau kana muuran ... kebenaran sesakit apapun ya sampaikan. Maaf ya Tem! :)

Btw, ini ada yang BENER alias gak ngawur, dan ini bedanya imam/praktisi dakwah dan profesor yang cuma teori doang! hehe

Pusat Agama Islam untuk Identitas Indonesia di AS

14/10/2011 | 17 Zulqaedah 1432 H | Hits: 16
Oleh: Tim dakwatuna.com
Kirim Print
0diggsdigg
email

dakwatuna.com – Jakarta. Warga Muslim Indonesia yang tinggal di Amerika merasa membutuhkan sebuah pusat agama Islam yang cukup signifikan di Amerika Serikat untuk menunjukkan identitas dan warna muslim Indonesia.

Hal tersebut diutarakan oleh seorang tokoh Islam di Amerika yang berasal dari Indonesia Syamsi Ali dalam kunjungannya ke kantor LKBN ANTARA, Jakarta, Rabu.

Syamsi yang juga Ketua Masyarakat Muslim di New York mengatakan, "Mudah-mudahan bisa kita kembangkan muslim center of Indonesia di New York sebagai "muslim center" alternatif karena selama ini selalu didominasi oleh Timur Tengah dan Asia Selatan.

Sejak tragedi 11 September 2001 saya selalu diajak mendampingi walikota, dan presiden Bush waktu mendatangi ground zero, "tapi saya merasa kita tidak mempunyai representasi. Kita tidak mempunyai Islamic center yang cukup signifikan."

Syamsi berencana untuk meminta bantuan ke mantan wakil presiden Jusuf Kalla untuk membantu mendirikan masjid yang cukup signifikan dan sebagai representasi warna muslim Indonesia.

"Saya Ingin menggerakkan hati Pak Jusuf Kalla mudah-mudahan mau membuka yayasan di sana," kata Imam masjid Indonesia di New York itu.

"Dari sana kita bisa mengekspresikan kekhasan Indonsia kepada bangsa Amerika karena New York itu kota dunia. Apapun yang kita lakukan di kota New York walaupun sedikit bisa memberikan dampak yang besar," Syamsi menambahkan.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Syamsi juga menekankan bahwa Amerika Serikat yang selama ini dipandang publik sebagai negara yang memerangi Islam ternyata merupakan negara yang toleran dan menghargai Islam.

Hal tersebut tergambarkan dengan hubungan yang kuat antar komunitas dan umat beragama di Amerika Serikat.

"Hubungan antara non muslim dan muslim Amerika masih sangat solid. Sebelum kejadian 11 September pun kegiatan muslim di Amerika sudah sangat kuat tapi itu baru sebatas Muslim-Kristen dan hampir belum ada Muslim-Yahudi. Saya kira 11 September itu mengubah segala sesuatu," kata Syamsi

Pada 2008, Muslim Amerika dan Yahudi di negara tersebut bahkan mengadakan kegiatan yang disebut "The Twinning of Mosques and Synagogues".

Dalam kegiatan tersebut, masjid-masjid dan sinagog, kuil umat Yahudi, dipersaudarakan layaknya saudara kembar sekali dalam setahun.

"Pada hari Sabtu, kita (muslim) diundang untuk datang ke sinagog untuk mengamati cara ibadah mereka (Yahudi) lalu setelah itu kita berdialog. bahkan kita membawa makanan halal, mereka membawa makanan kosher," kata Syamsi.

Begitu pula sebaliknya, pada hari Minggu bangsa Yahudi datang ke masjid-masjid membawa makanan kosher dan umat muslim membawa makanan halal lalu mereka berdialog.

Tahun 2008 terdapat 50 masjid dan 50 sinagog ikut dalam kegiatan tersebut.

"Hal itu mengejutkan karena pada tahun sebelumnya masih ada perasaan umum yang mengatakan bahwa Yahudi membenci kita (Muslim) dan Islam membenci Yahudi. Sedangkan tahun 2009, terdapat 100 masjid dan 100 sinagog yang ikut serta kegiatan tersebut di Amerika dan Kanada," kata Syamsi.

Tahun 2011 mulai bulan November, kegiatan tersebut akan juga diadakan di Eropa, Argentina, Afrika Selatan, dan Australia, kata Syamsi.

Sebelumnya, pada 2009 Syamsi Ali mendapat penghargaan "Ellis Island Medal of Honor Award" karena dianggap sebagai tokoh yang telah memberikan sumbangan kepada masyarakat maupun kepada kehidupan secara umum di Amerika Serikat, khususnya di kota New York.

Penghargaan yang diberikan kepada Syamsi termasuk sangat membanggakan karena hanya pernah diterima oleh individual-individual yang masyhur, seperti mantan presiden, tokoh politik Amerika, pebisnis sekaliber Donald Trump, altlet semacam Muhammad Ali atau tokoh dunia seperti mantan Presiden Majelis Sidang Uumum PBB, Sheikha Haya Rashid Al Khalifa.

"Sebagai seorang Muslim di Amerika, saya sekarang ini bukan pada posisi untuk mengambil dari Amerika. tapi kita sekarang ini berada pada posisi untuk memberikan kembali ke Amerika. Hal terbaik yang bisa kita berikan kepada negara ini adalah membuat Amerika menjadi Amerika yang lebih baik," kata Syamsi.

Pendapat yang mengatakan bahwa ada perbenturan peradaban merupakan sesuatu yang sudah basi dan masanya untuk kita untuk membuktikan sebaliknya adalah ada dialog antar peradaban, kata Syamsi.

"Ketika kita mengkaji agama-agama yang ada, ternyata semua agama mempunyai ruang untuk dialog. Maka mari kita buka sebesar-besarnya ruang tersebut agar bisa terjadi dialog antar umat beragama, antar komunitas, bahkan antar bangsa," kata Syamsi. (T.SDP-04/ANT/Ruslan Burhani/Ant)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2011/10/15553/pusat-agama-islam-untuk-identitas-indonesia-di-as/#ixzz1aimqRybC


2011/10/14 Item <itemic@gmail.com>

Satriyo yang khas : nggak setuju isi pikiran orang, trus bilang "ngawur".
Bangun brur, jangan yang di bawah perut doang yang "dibangunin". Yang di bagian kepala juga bangun doong..:)

AL Item


2011/10/14 satriyo <satriyo.boedi@gmail.com>
Seperti biasa, Prof Komar lagi kumat ... ! :)

TAMU itu pasti terpesona dengan isi rumah KITA karena most likely ga tahu rahasia dapur. Buat kita orang Indonesia, muslim dan tahu benar peta ummat, pasti hanya geleng-geleng.

Lalu, Islam ya Islam. Mana ada Madzhab Islam itu berbasis geografis! Blunder si Prof!

Dari dulu ya memang Madzhab Liberal begini ini pola fikirnya: ngawur!
Tapi tentu mereka yang sealiran (Madzhab?) dengan si Prof bakal mencibir sikap saya ...! :)

salam,
RSA


2011/10/14 Koran Digital <korandigital@gmail.com>
Islam Mazhab Indonesia PDF Print
Friday, 14 October 2011
Sejak gelombang demokratisasi merambah ke dunia Islam, perkembangan Islam Indonesia lalu mencuat menjadi sorotan dan objek kajian di berbagai forum internasional.

Dosen-dosen muda di lingkungan perguruan tinggi Islam, semacam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Universitas Islam Negeri (UIN), banyak yang kemudian memperoleh tawaran beasiswa studi ke perguruan tinggi Barat untuk meraihprogrammasterdandoktor di bidang ilmu sosial yang berkaitan dengan dinamika sosial keagamaan di Indonesia. Oleh para pemerhati ilmu sosial, Indonesia merupakan laboratorium eksperimentasi Islam dan demokrasi yang selama ini keduanya dianggap tidak kompatibel.

Mereka heran dan kagum atas eksperimentasi dan kemajuan demokratisasi di Indonesia yang merupakan kantong umat Islam terbesar di dunia, tanpa harus melakukan sekularisasi dengan senjata seperti yang dilakukan Kemal Ataturk di Turki.Ormas keagamaan dan parpol berbasis keagamaan justru menjadi motor demokratisasi di Indonesia. Sekarang tren serupa juga muncul di negara- negaraTimurTengah.

Peran Islam dalam konteks keindonesiaan sesungguhnya sudah lama menjadi kajian sekelompok sarjana dan intelektual Indonesia. Terutama mereka yang memiliki latar belakang santri dan mendalami teori-teori ilmu sosial. Forum ini menyelenggarakan pertemuan setiap tahun dalam wadah Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) yang saat ini sudah masuk tahun ke-11.

Pada 10-13 Oktober 2011,ACIS melaksanakan konferensi bertempat di Bangka Belitung dengan tema Merangkai Mozaik Islam dalam Ruang Publik untuk Membangun Karakter Bangsa yang difasilitasi oleh Kementerian Agama. Pada forum tersebut hadir para pemakalah dari dalam dan luar negeri antara lain dari Mesir, Amerika Serikat, Malaysia, dan Yordania, menyajikan sekitar 345 makalah dengan jumlah peserta yang hadir tidak kurang dari 600 orang.

Kalau sekitar 20 tahun lalu penulisan Islam Indonesia mayoritas dilakukan oleh sarjana asing, sekarang sudah banyak sarjana muslim Indonesia yang menulis tentang Indonesia ke dalam bahasa asing, sehingga menampilkan konten dan nuansa yang sangat berbeda. Ketika seorang santri yang juga doktor ilmu sosial menulis tentang pesantren misalnya tentu lebih mampu menyajikan data dan pengalaman otentik ketimbang peneliti asing yang melakukannya.

Begitu pun penulisan dalam bidang lain.Hasil pengamatan sarjana asing dan sarjana dalam negeri tentu saling melengkapi. Bahkan ada di antara mereka yang melakukan riset bersama untuk diterbitkan dalam jurnal internasional. Berdasarkan hasil penelitian yang ada, Islam Indonesia memiliki mazhab tersendiri yang berbeda dari tradisi Islam di Timur Tengah.

Baik dalam pemikiran politik, fikih, hubungan sosial, maupun pendidikan, pemahaman dan pemikiran Islam yang tumbuh di Indonesia punya warna dan karakter. Yang paling fenomenal adalah inovasi dan gaya busana muslimah Indonesia yang menjadi tren dunia Islam lain. Dari aspek politik, Indonesia sejak awal berbentuk republik dan negara bangsa,bukan kerajaan dan kesultanan, sangat berpengaruh pada partisipasi rakyat dalam gerakan sosial.

Di Indonesia keragaman agama dan budaya memiliki tempat yang sama di depan hukum dan negara meskipun mayoritas rakyatnya beragama Islam. Ini jelas berbeda dari Arab Saudi, tempat kelahiran Islam, yang berbentuk kerajaan. Pola hidup penduduk bangsa maritim yang juga memiliki wilayah pertanian subur tentu berbeda dari gaya hidup penduduk padang pasir. Di Arab Saudi sampai hari ini wanita dilarang mengemudikan mobil.

Sedangkan di Indonesia bahkan ada wanita yang menjadi pilot pesawat terbang. Karier ini pasti berimplikasi pada fikih maritim dan fikih udara.Bagaimana tata cara salat bagi para pelaut dan pekerja udara tentu memerlukan fikih baru yang belum terpikirkan oleh ulamaulama klasik yang tinggal di wilayah sahara dan savana.

Demikianlah setiap agama selalu tumbuh berkembang bersama tradisi dan kondisi geografis daerah setempat.Terjadi proses tawar-menawar antara ajaran agama dan budaya pemeluk. Meski agama diyakini datang dari Tuhan Yang Maha-absolut,akhirnya agama berkembang di tangan pemeluknya yang juga makhluk budaya yang demikian beragam.

Karena itu, tidak berlebihan jika Islam Indonesia akan melahirkan sebuah mazhab baru yang memperkaya warna Islam yang berkembang di Timur Tengah dan keberislaman yang berkembang di Barat yang posisinya sebagai minoritas. Tanpa banyak publikasi para pemerhati ilmu sosial, Indonesia sungguh diuntungkan oleh semakin banyaknya sarjana muslim yang secara rasional-intelektual selalu melakukan riset dan kajian Islam Indonesia sebagaimana program tahunan ACIS ini.

Mereka adalah generasi baru kalangan santri yang tercerahkan dan memiliki alat intelektual yang cukup untuk ikut menjelaskan dinamika sosial keagamaan Indonesia pada dunia luar yang akhir-akhir ini diinterupsi oleh perilaku sekelompok ekstremis- radikalis yang melakukan bom bunuh diri dengan dalih jihad.

Untuk membicarakan dinamika sosial-politik Indonesia, rasanya tidak lengkap kalau tidak memasukkan variabel agama, khususnya Islam yang dipeluk oleh mayoritas warga bangsa. Memang sangat diperlukan sekelompok intelektual muslim yang bersikap independen, mengambil jarak dari perebutan kekuasaan dan politik, lalu memikirkan format dan arah Islam mazhab Indonesia ke depan. 

PROF DR KOMARUDDIN HIDAYAT
Rektor UIN Syarif Hidayatullah

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/435770/

--
"One Touch In BOX"

To post  : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : -  Gunakan bahasa yang baik dan santun
               -  Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
               -  Hindari ONE-LINER
               -  POTONG EKOR EMAIL
               -  DILARANG SARA
              -  Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau                    Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda.              -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.



--
Satriyo

"Don't be so quick to judge, you never know when you might just find yourself walking in that person's shoes"


--
"One Touch In BOX"
 
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
 
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
 
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

--
"One Touch In BOX"
 
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
 
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
 
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.



--
Satriyo

"Don't be so quick to judge, you never know when you might just find yourself walking in that person's shoes"

--
"One Touch In BOX"
 
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
 
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
 
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

--
"One Touch In BOX"
 
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
 
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
 
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.



--
Satriyo

"Don't be so quick to judge, you never know when you might just find yourself walking in that person's shoes"

--
"One Touch In BOX"
 
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
 
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
 
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

No comments: