Monday, 17 October 2011
Tidak banyak orang yang mengenal sosok dan perannya dalam sejarah
berdirinya Indonesia.Padahal, pemikiran-pemikirannya turut serta
membesarkan bangsa ini.
Sjafruddin Prawiranegara, salah seorang menteri di era Presiden
Soekarno.Dia juga pemimpin terbentuknya Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia (PDRI) di Bukit Tinggi yang mempertahankan eksistensi
Indonesia setelah diproklamasikan.Sjafruddin merupakan pejabat negara
yang meletakkan dasar pemikirannya tentang perekonomian negara.Dia juga
tercatat berperan meletakkan dasar yang kuat di Bank Indonesia. Begitu
banyak peran lain yang melekat pada Sjarifuddin dalam perjalanan sejarah
bangsa Indonesia.
"Satu ciri khas yang jarang dimiliki orang lain,beliau adalah seorang
pemikir,"ungkap mantan Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad saat peluncuran
dan diskusi buku Mr Sjafruddin Prawiranegara Pemimpin Bangsa dalam
Pusaran Sejarahdi Gedung Kementerian Keuangan,Jakarta,Sabtu (15/10).
Mar'ie melihat,dalam perjalanan hidupnya dan kontribusi terhadap
perjuangan dan perkembangan bangsa,sosok Sjafruddin adalah seorang
pemimpin yang sesungguhnya. Sebagai salah seorang pemimpin
bangsa,pribadi Sjarifuddin memiliki ciri khas yang mungkin saat ini
sangat jarang ditemukan.
Seorang pemimpin, terlebih di bidang ekonomi keuangan,tak selalu dan
sering mengambil kebijakan yang tidak populer. Sebagai benteng
pertahanan terakhir dalam sistem keuangan negara,Sjafruddin bukanlah
sosok orang yang mampu digoyang oleh kepentingan dan kekuatan
politik.Sebagai seorang pemimpin,karakternya dan gagasan besarnya cukup
kuat sebagai akar dan dasar perekonomian Indonesia. "Pak Sjaf seorang
pragmatis, yang lihat keadaan,langsung ambil tindakan tanpa pemikiran
besar.Tapi,dari ide sederhananya, justru melahirkan pemikiran
besar,"kenang Mar'ie.
Dia mengaku mengenal pribadi,karakter,dan prinsip yang dipegang
Sjafruddin sangat kuat.Sjafruddin juga dikenal sebagai sosok yang berani
lantaran memiliki integritas. Sjafruddin diakui sebagai salah seorang
pemimpin yang cukup kontroversial namun pandangannya terhadap ekonomi
kerakyatan dan ekonomi Islam mendapat tempat yang bisa diterima banyak
pihak. Di tempat yang sama Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan KA
Badaruddin mengatakan, berdirinya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan
Bank Indonesia (BI) tidak bisa dilepaskan dari peran
Sjafruddin.Sjafruddin merupakan salah seorang menteri yang meletakkan
dasar pengelolaan keuangan negara (fiskal) maupun sisi moneter.
Sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan atas besarnya peran
Sjafruddin dalam perekonomian nasional dan sistem keuangan negara,
Kemenkeu dan BI menyematkan nama Sjafruddin sebagai nama salah satu
gedung di lingkungan kompleks kedua instansi ini. Badaruddin mengenal
sosok Sjafruddin sebagai seorang yang sangat menjunjung tinggi
nasionalisme. "Buktinya,dia mendorong ekspor dan menekan
impor.Menunjukkan betapa besarnya nasionalisme beliau untuk bangsa dan
rakyat.Tidak takut harus berbenturan dengan kepentingan politik ,"ujarnya.
Pemikiran-pemikiran Sjafruddin yang cukup progresif masih dipegang dan
diterapkan oleh ekonom-ekonom dan pejabat ekonomi di lingkungan
pemerintahan.Meski pemikiran tersebut lahir berpuluh tahun yang
lalu,masih cocok diterapkan saat ini.Sjafruddin juga dikenal berani
mengambil keputusan saat kritis dengan pertimbangan yang cukup matang.
Misalnya,mengenai kebijakan nasionalisasi perusahaan asing yang ada di
Indonesia.
Ketika perusahaan asing ingin diusir keluar Indonesia, Sjafruddin justru
menentang lantaran negara masih memerlukan dana untuk pembangunan.Maka,
dibentuk Undang-Undang Penanaman Modal sebagai payung hukum yang bisa
mengakomodasi."Pemikiran ekonominya pemikiran orisinal,"ucap
Badaruddin. WISNOE MOERTI
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/436316/
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
No comments:
Post a Comment