memperbaiki => arab saudi uber alles? lucu ... :)
saya bilang bung km beristri empat (salah), bung item memperbaiki,
istri bung km cuma satu => bung item mengkultuskan bung km?
wassalam,
zul
On Oct 14, 5:46 am, "Kartono Mohamad" <kmj...@indosat.net.id> wrote:
> Ha ha ha,, mari bela Arab Saudi mati-matian. Arab Saudi uber alles.
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
>
>
>
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: satriyo <satriyo.bo...@gmail.com>
>
> Sender: koran-digital@googlegroups.com
> Date: Fri, 14 Oct 2011 10:03:22
> To: <koran-digital@googlegroups.com>
> Reply-To: koran-digital@googlegroups.com
> Subject: Re: [Koran-Digital] KOMARUDDIN HIDAYAT: Islam Mazhab Indonesia
>
> Nih tanggapan dari tetangga! Saya bilang juga apa, ngawur ya ngawur, mau
> dibela mati matian kek! :)
>
> sedikit koreksi dari artikel si Prof...
>
> 1. Di Saudi dan negara2 kerajaan Islam di Arab yg lain juga ada pilot wanitahttp://archive.arabnews.com/?page=9§ion=0&article=54958&d=24&m=11...
> (berita thn 2004)http://www.uaeinteract.com/docs/UAEs_first_female_pilot_recounts_her_...
> (thn
> 2007)
>
> 2. Larangan mengemudi mobil bagi wanita di Saudi tidak berlaku di lingkungan
> kampus semacam KFUPM, KAUST, etc. Dan bakan di pedesaan di saudi, wanita
> juga nyetir mobil. Kalo di UAE, Qatar, Kuwait, etc, waita diperbolehkan
> nyetir mobil. Bahkan di UAE ada taxi khusus wanita
>
> 3. Sektor pertanian Gandum di Saudi cukup baik, sampai akhirnya memutuskan
> utk stop pertanian krn takut kekurangan airhttp://www.saudigazette.com.sa/index.cfm?method=home.regcon&contentID...
>
> 4. sektor peternakan di saudi juga lebih baik ketimbang Indonesia yg
> amburadul, tidak terkontrol, dan bahkan cenderung "dikalahkan" produk importhttp://www.saudiaramcoworld.com/issue/197803/farming.in.the.sand.htm
>
> Amat sangat disayangkan, orang sudah kelas professor, namun belum memiliki
> pengetahuan yg cukup ttg apa yg ditulisnya
>
> hanif
>
> 2011/10/14 Item <ite...@gmail.com>
>
> > Satriyo yang khas : nggak setuju isi pikiran orang, trus bilang "ngawur".
> > Bangun brur, jangan yang di bawah perut doang yang "dibangunin". Yang di
> > bagian kepala juga bangun doong..:)
>
> > AL Item
>
> > 2011/10/14 satriyo <satriyo.bo...@gmail.com>
>
> >> Seperti biasa, Prof Komar lagi kumat ... ! :)
>
> >> TAMU itu pasti terpesona dengan isi rumah KITA karena most likely ga tahu
> >> rahasia dapur. Buat kita orang Indonesia, muslim dan tahu benar peta ummat,
> >> pasti hanya geleng-geleng.
>
> >> Lalu, Islam ya Islam. Mana ada Madzhab Islam itu berbasis geografis!
> >> Blunder si Prof!
>
> >> Dari dulu ya memang Madzhab Liberal begini ini pola fikirnya: ngawur!
> >> Tapi tentu mereka yang sealiran (Madzhab?) dengan si Prof bakal mencibir
> >> sikap saya ...! :)
>
> >> salam,
> >> RSA
>
> >> 2011/10/14 Koran Digital <korandigi...@gmail.com>
>
> >>> Islam Mazhab Indonesia PDF Print
> >>> Friday, 14 October 2011
> >>> Sejak gelombang demokratisasi merambah ke dunia Islam, perkembangan Islam
> >>> Indonesia lalu mencuat menjadi sorotan dan objek kajian di berbagai forum
> >>> internasional.
>
> >>> Dosen-dosen muda di lingkungan perguruan tinggi Islam, semacam Institut
> >>> Agama Islam Negeri (IAIN) dan Universitas Islam Negeri (UIN), banyak yang
> >>> kemudian memperoleh tawaran beasiswa studi ke perguruan tinggi Barat untuk
> >>> meraihprogrammasterdandoktor di bidang ilmu sosial yang berkaitan dengan
> >>> dinamika sosial keagamaan di Indonesia. Oleh para pemerhati ilmu sosial,
> >>> Indonesia merupakan laboratorium eksperimentasi Islam dan demokrasi yang
> >>> selama ini keduanya dianggap tidak kompatibel.
>
> >>> Mereka heran dan kagum atas eksperimentasi dan kemajuan demokratisasi di
> >>> Indonesia yang merupakan kantong umat Islam terbesar di dunia, tanpa harus
> >>> melakukan sekularisasi dengan senjata seperti yang dilakukan Kemal Ataturk
> >>> di Turki.Ormas keagamaan dan parpol berbasis keagamaan justru menjadi motor
> >>> demokratisasi di Indonesia. Sekarang tren serupa juga muncul di negara-
> >>> negaraTimurTengah.
>
> >>> Peran Islam dalam konteks keindonesiaan sesungguhnya sudah lama menjadi
> >>> kajian sekelompok sarjana dan intelektual Indonesia. Terutama mereka yang
> >>> memiliki latar belakang santri dan mendalami teori-teori ilmu sosial. Forum
> >>> ini menyelenggarakan pertemuan setiap tahun dalam wadah Annual Conference on
> >>> Islamic Studies (ACIS) yang saat ini sudah masuk tahun ke-11.
>
> >>> Pada 10-13 Oktober 2011,ACIS melaksanakan konferensi bertempat di Bangka
> >>> Belitung dengan tema Merangkai Mozaik Islam dalam Ruang Publik untuk
> >>> Membangun Karakter Bangsa yang difasilitasi oleh Kementerian Agama. Pada
> >>> forum tersebut hadir para pemakalah dari dalam dan luar negeri antara lain
> >>> dari Mesir, Amerika Serikat, Malaysia, dan Yordania, menyajikan sekitar 345
> >>> makalah dengan jumlah peserta yang hadir tidak kurang dari 600 orang.
>
> >>> Kalau sekitar 20 tahun lalu penulisan Islam Indonesia mayoritas dilakukan
> >>> oleh sarjana asing, sekarang sudah banyak sarjana muslim Indonesia yang
> >>> menulis tentang Indonesia ke dalam bahasa asing, sehingga menampilkan konten
> >>> dan nuansa yang sangat berbeda. Ketika seorang santri yang juga doktor ilmu
> >>> sosial menulis tentang pesantren misalnya tentu lebih mampu menyajikan data
> >>> dan pengalaman otentik ketimbang peneliti asing yang melakukannya.
>
> >>> Begitu pun penulisan dalam bidang lain.Hasil pengamatan sarjana asing dan
> >>> sarjana dalam negeri tentu saling melengkapi. Bahkan ada di antara mereka
> >>> yang melakukan riset bersama untuk diterbitkan dalam jurnal internasional.
> >>> Berdasarkan hasil penelitian yang ada, Islam Indonesia memiliki mazhab
> >>> tersendiri yang berbeda dari tradisi Islam di Timur Tengah.
>
> >>> Baik dalam pemikiran politik, fikih, hubungan sosial, maupun pendidikan,
> >>> pemahaman dan pemikiran Islam yang tumbuh di Indonesia punya warna dan
> >>> karakter. Yang paling fenomenal adalah inovasi dan gaya busana muslimah
> >>> Indonesia yang menjadi tren dunia Islam lain. Dari aspek politik, Indonesia
> >>> sejak awal berbentuk republik dan negara bangsa,bukan kerajaan dan
> >>> kesultanan, sangat berpengaruh pada partisipasi rakyat dalam gerakan sosial.
>
> >>> Di Indonesia keragaman agama dan budaya memiliki tempat yang sama di
> >>> depan hukum dan negara meskipun mayoritas rakyatnya beragama Islam. Ini
> >>> jelas berbeda dari Arab Saudi, tempat kelahiran Islam, yang berbentuk
> >>> kerajaan. Pola hidup penduduk bangsa maritim yang juga memiliki wilayah
> >>> pertanian subur tentu berbeda dari gaya hidup penduduk padang pasir. Di Arab
> >>> Saudi sampai hari ini wanita dilarang mengemudikan mobil.
>
> >>> Sedangkan di Indonesia bahkan ada wanita yang menjadi pilot pesawat
> >>> terbang. Karier ini pasti berimplikasi pada fikih maritim dan fikih
> >>> udara.Bagaimana tata cara salat bagi para pelaut dan pekerja udara tentu
> >>> memerlukan fikih baru yang belum terpikirkan oleh ulamaulama klasik yang
> >>> tinggal di wilayah sahara dan savana.
>
> >>> Demikianlah setiap agama selalu tumbuh berkembang bersama tradisi dan
> >>> kondisi geografis daerah setempat.Terjadi proses tawar-menawar antara ajaran
> >>> agama dan budaya pemeluk. Meski agama diyakini datang dari Tuhan Yang
> >>> Maha-absolut,akhirnya agama berkembang di tangan pemeluknya yang juga
> >>> makhluk budaya yang demikian beragam.
>
> >>> Karena itu, tidak berlebihan jika Islam Indonesia akan melahirkan sebuah
> >>> mazhab baru yang memperkaya warna Islam yang berkembang di Timur Tengah dan
> >>> keberislaman yang berkembang di Barat yang posisinya sebagai minoritas.
> >>> Tanpa banyak publikasi para pemerhati ilmu sosial, Indonesia sungguh
> >>> diuntungkan oleh semakin banyaknya sarjana muslim yang secara
> >>> rasional-intelektual selalu melakukan riset dan kajian Islam Indonesia
> >>> sebagaimana program tahunan ACIS ini.
>
> >>> Mereka adalah generasi baru kalangan santri yang tercerahkan dan memiliki
> >>> alat intelektual yang cukup untuk ikut menjelaskan dinamika sosial keagamaan
> >>> Indonesia pada dunia luar yang akhir-akhir ini diinterupsi oleh perilaku
> >>> sekelompok ekstremis- radikalis yang melakukan bom bunuh diri dengan dalih
> >>> jihad.
>
> >>> Untuk membicarakan dinamika sosial-politik Indonesia, rasanya tidak
> >>> lengkap kalau tidak memasukkan variabel agama, khususnya Islam yang dipeluk
> >>> oleh mayoritas warga bangsa. Memang sangat diperlukan sekelompok intelektual
> >>> muslim yang bersikap independen, mengambil jarak dari perebutan kekuasaan
> >>> dan politik, lalu memikirkan format dan arah Islam mazhab Indonesia ke
> >>> depan.
>
> >>> PROF DR KOMARUDDIN HIDAYAT
> >>> Rektor UIN Syarif Hidayatullah
>
> >>>http://www.seputar-indonesia.**com/edisicetak/content/view/**435770/<http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/435770/>
>
> >>> --
> >>> "One Touch In BOX"
>
> >>> To post : koran-digital@googlegroups.com
> >>> Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@goo**glegroups.com<http://googlegroups.com>
>
> >>> "Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius
> >>> Syrus
>
> >>> Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
> >>> - Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
> >>> - Hindari ONE-LINER
> >>> - POTONG EKOR EMAIL
> >>> - DILARANG SARA
> >>> - Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan
> >>> atau Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini
> >>> Anda. -~----------~----~----~----~--**
> >>> ----~----~------~--~----------**------------------------------**
> >>> --------------------
> >>> "Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi
> >>> perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." --
> >>> Otto Von Bismarck.
> >>> "Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di
> >>> belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
>
> >> --
> >> Satriyo
>
> >> "Don't be so quick to judge, you never know when you might just find
> >> yourself walking in that person's shoes"
>
> >> --
> >> "One Touch In BOX"
>
> >> To post : koran-digital@googlegroups.com
>
> ...
>
> read more »
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
No comments:
Post a Comment