Pages

Thursday, October 13, 2011

Re: [Koran-Digital] Ruhut Sitompul: Pimpinan Parpol Diajak Bicara, Bukti SBY Bukan One Man Show

Memang terkesan bukan "one man show", tapi dimana menampatkan hak prerogatif
presiden untuk memilih pembantu-pembantunya (menteri) tanpa harus menjadi
kompromistis.
salam - edy


--------------------------------------------------
From: "Koran Digital" <korandigital@gmail.com>
Sent: Friday, October 14, 2011 10:59 AM
To: <koran-digital@googlegroups.com>
Subject: [Koran-Digital] Ruhut Sitompul: Pimpinan Parpol Diajak Bicara,
Bukti SBY Bukan One Man Show

> Ruhut Sitompul: Pimpinan Parpol Diajak Bicara, Bukti SBY Bukan One Man
> Show
> Jum'at, 14 Oktober 2011 , 03:52:00 WIB
>
>
>
> RMOL. Reshuffle kabinet memang hak prerogatif Presiden, tapi SBY mengajak
> pimpinan parpol koalisi untuk membicarakan perombakan menteri itu.
>
> “Ini membuktikan bahwa Pak SBY bukan tipe pemimpin one man show. Beliau
> mau men­dengarkan banyak pihak sebelum reshuffle dilakukan,’’ ujar
> Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, kepada Rakyat Mer­deka, di
> Jakarta, kemarin.
>
> Kemarin sore, SBY memangil ke Cikeas pimpinan parpol koa­lisi, yakni
> Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Golkar
> Abu­rizal Bakrie, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Presiden PKS Luthfi Hasan
> Ishaaq, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PPP Surya­dharma
> Ali.
>
> Ruhut Sitompul selanjutnya mengatakan, selain masukan dari Wapres Boediono
> dan pim­pinan parpol koalisi, Presiden juga me­nelaah kinerja menteri
> berdasar­kan penilaian UKP4.
>
> “Kinerja men­teri yang dija­di­kan acuan dalam perombakan ini. Tapi
> tetap memperhatikan parpol koalisi,’’ kata ang­gota Komisi III DPR
> itu.
>
> Berikut kuti­pan selengkapnya;
>
>
> Sebelum SBY memanggil pim­­pinan parpol koalisi, Pre­siden memanggil
> calon wakil menteri, ini berarti ada wakil menteri yang diganti ya?
>
> Wakil menteri yang tidak ber­sinergi dengan menteri, saya kira wajar
> diganti. Keberadaan wakil menteri itu kan seharusnya men­dukung kebijakan
> menteri. Bu­kan sebaliknya. Bahkan ada wakil menteri yang kasak-kusuk
> agar terpilih menjadi menteri. Ini kan kebablasan namanya. Saya kira wakil
> menteri seperti ini wajar diganti.
>
>
> O ya, apa yang disampaikan Presiden SBY kepada Anas Ur­baningrum?
>
> Pak SBY menyampaikan ke­pada Pak Anas, ada menteri dari Partai Demokrat
> yang perlu di­rolling. Sebab, selama dua tahun ini kurang sesuai
> penempa­tannya.
>
>
> Siapa itu?
>
> Nantilah Pak SBY yang me­nyam­paikan saat pengumuman dan pelantikan
> menteri hasil re­shuffle kabinet. Tidak etis saya mendahului Pak SBY.
>
>
> Bagaimana dengan menteri Demokrat yang dikabarkan bermasalah hukum?
>
> Pak SBY selalu mengingatkan apabila sudah terlihat ada fakta dan bukti
> hukumnya, Partai Demokrat tidak akan melindungi. Apabila ada menteri dari
> partai kami yang dicopot, itu tidak ma­sa­lah. Sebab, itu hak Pak SBY.
> Mengenai penggantinya, tentu keinginan kami seperti partai politik lain,
> yaitu digantikan oleh kader partai yang sama.
>
>
>
> Kabarnya menteri Partai De­mokrat dikurangi, tanggapan Anda?
>
> Menteri kami dikurangi atau ditambah, kami patuh dan taat dengan kebijakan
> Pak SBY. Kami tidak mau mencampuri urusan yang masuk dalam hak prerogatif
> Presiden. Namun kami tetap memberikan masukan mengenai kinerja menteri di
> kabinet, khu­susnya menteri dari Partai Demokrat.
>
> Intinya bahwa kinerja menteri dari Partai Demokrat cukup bagus. Loyalitas
> menteri dari Partai Demokrat sudah teruji, ini penting demi mewujudkan
> pro­gram pemerintah yang pro rakyat.
>
>
> Apakah Setgab parpol koa­lisi tetap utuh pasca reshuffle?
>
> Apabila komposisi berubah, partai koalisi harus legowo. Harus diingat, Pak
> SBY yang menggunakan pembantunya, dan rakyat di belakang Pak SBY. Jangan
> ada lagi yang mengancam dan menakut-takuti Pak SBY agar menteri Demokrat
> yang di­ganti. Beliau dekat dengan Tuhan dan tidak ada rasa takut
> terhadap ancaman seperti itu. Saya ber­harap semua pihak menghormati
> etika politik.
>
>
>
> Bukannya Setgab parpol koa­lisi bisa goyah kalau ada pe­ngu­rangan
> jatah menteri?
>
> Ditambah atau dikurangi, koalisi dalam pemerintahan tetap akan solid.
>
> Sebab, kalau ada yang coba-coba mbalelo akan merugikan partainya di tahun
> 2014. [rm]
>
> http://www.rakyatmerdekaonline.com/read/2011/10/14/42385/Ruhut-Sitompul:-Pimpinan-Parpol-Diajak-Bicara,-Bukti-SBY-Bukan-One-Man-Show-
>
> --
> "One Touch In BOX"
>
> To post : koran-digital@googlegroups.com
> Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
>
> "Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius
> Syrus
>
> Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
> - Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
> - Hindari ONE-LINER
> - POTONG EKOR EMAIL
> - DILARANG SARA
> - Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan
> atau Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini
> -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
> "Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi
> perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." --
> Otto Von Bismarck.
> "Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di
> belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

No comments: